Banjir Bandang Sapu Sawah hingga Wisata Kuliner di Bandung Barat

16 hours ago 1

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG BARAT -- Banjir bandang akibat meluapnya Sungai Cibitung, di Desa Mukapayung, Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat menyapu 5 hektare lahan pertanian sawah, puluhan ton ternan ikan, hingga pusat-pusat wisata kuliner.

Bencana banjir bandang pada Kamis (4/12/2025) sekitar pukul 15.00 WIB itu dipicu tingginya curah hujan. Serta, diperparah rusaknya daya dukung kawasan hutan di Ciwidey yang menjadi hulu sungai Cibitung. Debit air meningkat 5 kali lipat dari kondisi normal dengan arus sangat deras. Selain itu, banjir juga membawa material lumpur serta aneka tanaman sayuran.

"Air dari sungai naik ke atas masuk ke kolam renang dan kolam ikan. Memang dari hulu hujan deras terus di sana hutan sudah dibuka jadi lahan pertanian semua, makanya selain air bawa juga lumpur dan pohon cabai," ujar Taufik (63), pemilik wisata kuliner Lembah Curugan Gunung Putri, Jumat (5/12/2025).

Banjir bandang itu menyebabkan tempat wisata kuliner milik Taufik habis disapu banjir dan menyisakan lumpur setebal 60 centimeter. Saat ini, pihaknya tengah melakukan pembersihan saung lesehan, kolam renang, dan menangkap sisa-sisa ikan di dalam kolam.

"Ikan 20 ton habis, operasi tempat wisata dan kuliner berhenti sementara karena kita perlu bersihkan dulu lumpur. Kita harap tolong jangan semua lahan hutan dilepas jadi pertanian karena kalau dibiarkan bencana bakal terus terjadi," katanya.

Taufik menerangkan, banjir bandang dari sungai Cibitung memang jadi fenomena tahunan. Namun, kali ini kejadian itu lebih parah dari tahun-tahun sebelumnya karena pembukaan lahan hutan terjadi makin masif. "Biasanya memang ada banjir, tapi gak pernah terjadi seperti ini. Itu karena lahan hutan di atas sudah gundul jadi pertanian. Ketinggian air lebih dari 3 meter dengan arus sangat deras," kata dia.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Bandung Barat Ade Zakir mengatakan, pihaknya telah melakukan penanganan pasca kejadian banjir bandang. Selain lahan pertanian dan tempat wisata, pihaknya juga menerima laporan soal longsor di beberapa titik yang memicu kerusakan rumah dan memutus akses jalan.

"Kami utamakan kepentingan masyarakat dulu. Memang ada beberapa rumah, tempat wisata, dan lahan pertanian yang terdampak. Tapi alhamdulillah tidak ada korban jwa," kata Ade.

Ade tak menampik bahwa bencana banjir dipicu dua faktor yaitu cuaca ekstrem serta alih fungsi lahan di wilayah hulu. Pihaknya bakal melakukan langkah-langkah strategis guna mencegah praktik alih fungsi agar mencegah bencana alam.

"Pemicunya kemungkinan memang seperti itu (alih fungsi lahan). Disamping barangkali curah hujan tinggi. Kami sudah diingatkan kemarin oleh BMKG soal kesiapsiagaan cuaca ekstrem. Selain itu alih fungsi lahan juga jadi konsen kami," katanya.

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |