REPUBLIKA.CO.ID, SURAKARTA — Lokananta Records bersama PT Danareksa (Persero) dan PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) menggelar Bintang Muda Lokananta (BML) Vol.2, ajang pencarian bakat musik yang membuka ruang bagi musisi muda untuk menampilkan karya orisinal. Program ini bertujuan memperkuat ekosistem musik independen di Indonesia melalui pendekatan pendidikan dan pendampingan profesional.
Indonesia memiliki banyak talenta musik dari berbagai daerah, namun masih banyak yang belum mendapat akses memadai terhadap fasilitas dan jaringan industri. Melalui program tanggung jawab sosial di bidang pendidikan, BML menjembatani kesenjangan tersebut dengan memberikan pelatihan dan kesempatan bagi musisi muda untuk mengembangkan karya mereka.
Corporate Secretary & CSR Holding BUMN Danareksa, Agus Widjaja, mengatakan salah satu tantangan industri musik adalah menemukan dan mengembangkan talenta muda dalam ekosistem yang inklusif dan berkelanjutan. “Berbeda dari ajang pencarian bakat lain, BML memiliki keunikan karena setiap peserta membawakan lagu orisinal, menegaskan komitmennya melahirkan generasi baru pencipta karya musik autentik,” ujarnya dalam siaran pers, Kamis (30/10/2025).
Agus menambahkan, BML juga diharapkan dapat memperkuat posisi Lokananta sebagai pusat ekonomi kreatif dan destinasi musik nasional. “Kami ingin Lokananta tetap menjadi ruang kolaborasi bagi pelaku industri kreatif,” kata dia.
Program BML Vol.2 akan berlangsung melalui tujuh tahapan, yaitu seleksi daring (dibuka pada 29 Oktober 2025 dan berlangsung hingga Desember 2025), audisi luring (Januari–Februari 2026), lokakarya (April 2026), produksi (April–Mei 2026), rilis dan showcase (Juni 2026), serta tur promo lintas kota (Juli 2026).
Pendekatan inkubasi ini memungkinkan peserta tidak hanya bersaing dalam kompetisi, tetapi juga mendapatkan pembekalan tentang industri musik, produksi, dan promosi karya.
Kepala Divisi Sekretariat Perusahaan dan TJSL PT PPA, Swasti Kartikaningtyas, menyebutkan program ini dirancang dengan pendekatan berbasis nilai sosial. “Program pendidikan musik Bintang Muda Lokananta menjadi wadah optimasi aset Lokananta dengan pendekatan CSV dan SDGs. Dampaknya terukur, dengan skor SROI mencapai 7,13 atau setara nilai sosial Rp7,13 untuk setiap satu rupiah investasi,” ujarnya.
Direktur PT Ruang Riang Lokananta, Wendi Putranto, mengatakan edisi kedua ini dibuat lebih komprehensif dengan fokus pada penguatan kapasitas peserta. “Kami ingin memastikan setiap talenta tidak hanya dikenal lewat karya, tetapi juga siap menghadapi tantangan industri musik digital,” katanya.
Program ini terbuka bagi solois maupun grup dari seluruh Indonesia. Peserta dapat mendaftar dan mengunggah video penampilan melalui situs resmi Lokananta. Mereka yang lolos akan mengikuti lokakarya, rekaman di studio Lokananta, dan tampil dalam tur promosi di berbagai kota besar.
Sejak bangkit kembali pada 2022, Lokananta Records bertransformasi dari pabrik piringan hitam milik negara menjadi pusat budaya dan kreativitas musik nasional. Melalui program seperti Bintang Muda Lokananta, Lokananta berupaya menjaga regenerasi musik Indonesia dengan menyediakan ruang pembelajaran, produksi, dan distribusi karya bagi generasi baru musisi.

3 days ago
5













































