93 Mahasiswa Trisakti Dibawa Polisi Saat Unjuk Rasa. Polda Metro Jaya: Diamankan Bukan Ditangkap

4 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi membantah pihaknya telah melakukan penangkapan terhadap hampir seratus mahasiswa demonstran yang berunjuk rasa di depan Gedung Balai Kota Jakarta. Menurut Ade, penangkapan terhadap massa aksi tidak pernah terjadi.

"(Bukan menangkap), mengamankan. Mengamankan ya," kata Ade dalam konferensi pers pada Kamis, 22 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Ade, ada total 93 massa aksi yang diamankan oleh pihak kepolisian. Mereka diamankan karena dinilai telah membuat ricuh aksi dengan memaksa menerobos barikade hingga melakukan aksi kekerasan kepada aparat. 

"Dibawa ke Polda Metro Jaya untuk dilakukan pendataan, dan sejak kemarin dilakukan pendalaman," ujar Ade kepada para wartawan.

Ade menjelaskan, aksi mulai ricuh sekitar pukul 16.38 WIB. Kala itu, para demonstran mencoba untuk mendobrak gerbang pintu keluar kompleks Balai Kota Jakarta. Padahal, kata Ade, gerbang tersebut telah dijaga oleh petugas. 

"Kan sudah disiapkan lokasinya di depan pintu masuk, tapi malah memaksa menerobos melalui pintu keluar," ujarnya. 

Selain itu, Ade juga menyebut para demonstran melakukan kekerasan terhadap beberapa petugas yang sedang mengamankan aksi. Beberapa bentuk kekerasan tersebut seperti mendorong, memukul, dan menendang. 

"Rombongan aksi menyerang petugas kepolisian Direktorat Samapta Polda Metro Jaya yang sedang bertugas. Sehingga mengakibatkan 7 anggota polri mengalami luka-luka," kata Ade. 

Menurut Direktur Amnesty Indonesia Usman Hamid, keseluruhan orang yang ditangkap tersebut merupakan mahasiswa Universitas Trisakti. Salah satu di antaranya adalah Presiden Mahasiswa Trisakti Faiz Nabawi. 

"Semuanya mahasiswa Trisakti," kata Usman Hamid ketika ditemui di Markas Polda Metro Jaya pada Kamis, 22 Mei 2025. 

Sebelumnya viral di media sosial aksi demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa Trisakti ricuh. Terlihat terjadi aksi saling dorong dan saling pukul antara massa aksi dengan aparat kepolisian. 

Rombongan mahasiswa Trisakti tersebut diketahui sedang menggelar aksi untuk memperingati 27 tahun reformasi yang jatuh tepat di tanggal 21 Mei. Mereka membawa beberapa tuntutan, salah satunya meminta 4 mahasiswa Trisakti yang tewas tertembak saat Tragedi Trisakti yaitu Elang Mulia Lesmana, Heri Hertanto, Hafidin Royan, dan Hendriawan Sie untuk dijadikan pahlawan. 

Read Entire Article
International | Nasional | Metropolitan | Kota | Sports | Lifestyle |